Dalam kesedihan q. Ada setitik cahaya terang. Cahaya itu adalah harapan. Namun sayang harapan itu ba'pelita kecil yg tertiyup angin. Terkadang cahayaitu mengecil bahkan hampir padam. Namun kembali terang kala angin berhenti menerjang.
Cahaya kembali terang cahaya itu adalah cinta cinta.....
Cinta yg selalu ada namun kadang berbunga terkadang layu.
Kembali berkembang walow cuman tersiram air embun kala pagi mentari bersinar bunga kembali berkembang namun air kehidupan dari setetes embun.
Takmampu meyegarkan kala mentari meningi sinarya meyengat kulit meng hisap keringat. Bungapun kembali layu. Tak berkembang
Itulah cintaku padamu sayang. Kow seumpama embun dan sinar mentari di pagihari q selalu bertahan dalam kegelapan......

Sepi:'(2

Kembali q raskan malam ini begitu dingin mencekam. Menelusup ke'celah-celah persendian tulang.
Q berbaring seorang diri. Jangankan dirimu menemani. Bayangmupun engan tuk menghampiri. Langit tiyada berbintang. Rembulanpun tajua kunjung datang.
Dari pagi hingapetang gerimis terus mengguyur. Mentaripun taperna ikut campur. Iya sembunyi berdiyam diri .

Seolah mengerti akan derita yg sedang q hadapi.

Sepi-sepi. Itu yg q hadapi. Sunyi-sunyi itupula yg q rasai.
Entah sampai kapan q begini. Entah sampai kapan kan q hadapi. Entah-entahlah q sendiri tak mengerti. Wahai dat yg maha mencintai q gantungkan harapan ini.
Hanya doa yg meyertai pedih derita kisah batin ini.
Luka kiyan mendera beratpun tiyada terkira. hanya kasihmu tuhan yg q jadikan peng harapan.

Hanya ibamu tuhan yg menjadikan kekuatan.
Semoga q tabah dalam menjalani kehidupan yg kow berikan tuhan. Sunguh kow maha pengasih lagi maha penyayang. Engkolah tuhan penguasa seluruh alam. Kursimu meliputi langit dan bumi.
Engkow pulalah tuhan pemilik diri ini...!